Bahaya Rabies dan Perwujudan Bebas Rabies 2030 

Ingin tanya pakarnya langsung?

Sebagai pemilik hewan baru maupun yang berpengalaman, pastinya kita ada keraguan atau pertanyaan di benak yang perlu dikonfirmasi oleh ahlinya.

Yuk ajukan pertanyaanmu dan dengar jawabannya di webinar kami! 

Tahukah kamu bahwa rabies mengancam kehidupan masyarakat Indonesia? Faktanya, dikutip dari data yang dibagikan kemenkes angka kematian yang disebabkan oleh infeksi ini mencapai 100-156 nyawa setiap tahunnya dan baru 8 dari 34 provinsi di Indonesia yang dinyatakan bebas dari virus mematikan ini.

Emangnya rabies berbahaya, ya?

Virus mematikan ini pertama kali teridentifikasi di Indonesia pada tahun 1884 di Bekasi, Jawa Barat. Berdasarkan studi retrospektif rabies menjadi wabah di berbagai daerah di Indonesia sejak tahun 1884 hingga 1982. Kejadian rabies di Indonesia sampai dengan tahun 1995 telah dilaporkan, sebanyak 20 dari 27 provinsi masih dinyatakan tertular rabies .

Dalam 5 tahun terakhir (2015-2019) kasus gigitan hewan penular rabies dilaporkan berjumlah 404.306 kasus dengan 544 kematian. Saat itu ada 5 provinsi dengan jumlah kematian tertinggi antara lain Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Nusa Tenggara Timur. Sedangkan kejadian luar biasa (KLB) rabies tahun 2019 terakhir dilaporkan terjadi di Nusa Tenggara Barat.

Jadi, apa sih rabies itu?

Sebenarnya apa itu rabies? Virus rabies termasuk dalam ordo Mononegavirales, virus dengan genom RNA untai negatif yang tidak tersegmentasi. Virus ini paling sering ditularkan melalui gigitan hewan yang sudah terinfeksi terlebih dahulu. Rabies dapat ditularkan ketika air liur dari hewan terinfeksi virus rabies bersentuhan dengan luka terbuka pada kulit atau mata, hidung, atau mulut seseorang atau hewan tetapi kasus seperti ini jarang terjadi. Begitu tanda-tanda penyakit muncul, rabies hampir selalu berakibat fatal karena virus rabies menyerang sistem saraf pusat mamalia yang menyebabkan penyakit di otak dan kematian. 

Setelah terpapar, virus rabies akan mengalami masa inkubasi di dalam tubuh sebelum muncul gejala klinis. Masa inkubasi bisa berlangsung selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. Masa inkubasi dapat bervariasi berdasarkan: lokasi situs paparan (seberapa jauh dari otak), jenis virus rabies, dan kekebalan tubuh.

Apa saja gejalanya

Gejala pertama ketika terinfeksi virus rabies mirip dengan flu, yaitu adanya demam dan sakit kepala. Gejala-gejala ini dapat berlangsung selama berhari-hari. Tanda, gejala, dan manifestasi penyakit pada hewan dapat bervariasi. Gejala pada hewan seringkali mirip dengan gejala pada manusia, yaitu gejala non spesifik pada awal terinfeksi, gejala neurologis akut, dan akhirnya kematian.

Pada hewan, rabies didiagnosis menggunakan tes Direct Fluorescent Antibody (DFA), yang mencari keberadaan antigen virus rabies di jaringan otak. Pada manusia, beberapa tes diperlukan. Diagnosis laboratorium rabies yang cepat dan akurat pada manusia dan hewan lain sangat penting untuk penanganan yang tepat waktu setelah terinfeksi.

Selain itu, identifikasi laboratorium kasus positif rabies dapat membantu dalam menentukan pola epidemiologi penyakit saat ini dan memberikan informasi yang tepat untuk pengembangan program pengendalian rabies.

Pengobatan dan vaksinasi

Sampai saat ini belum ada pengobatan yang efektif untuk hewan yang terinfeksi rabies. Kucing atau anjing yang telah terpapar dari hewan yang dikonfirmasi atau dicurigai menderita rabies harus segera menerima perawatan medis untuk penilaian, pembersihan luka, dan vaksinasi booster. Jika anjing yang terpapar belum pernah divaksin rabies, ia harus segera di-euthanasia; namun, jika pemiliknya tidak mau melakukan euthanasia, karantina ketat selama 4 bulan atau lebih tanpa kontak langsung dengan manusia dapat menjadi pilihan setelah berkonsultasi dengan otoritas kesehatan masyarakat setempat.

Rabies tetap menjadi perhatian utama di seluruh dunia, membunuh sekitar 59.000 orang setiap tahun. Program vaksinasi rabies dan pengendalian hewan, bersama dengan pengobatan yang lebih baik untuk orang yang telah digigit, telah secara dramatis mengurangi jumlah kasus rabies pada manusia di Amerika Serikat. 

Sukai & bagikan halaman ini