Cara membantu menurunkan berat badan kucing obesitas Anda
Article
Waspada terhadap yang "diam-diam mematikan"!
Baru mengadopsi anak kucing pasti memberikan kegembiraan yang teramat sangat bagi adopter. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika membawa mereka pulang ke rumah baru, seperti kesehatan si anak kucing.Idealnya ketika mengadopsi, anak kucing dalam kondisi yang sehat tapi situasi seperti itu tidak selalu terjadi. Sering ditemukan kasus dimana, anak kucing yang baru diadopsi tampak dalam kondisi sehat, tetapi kemudian memiliki masalah kesehatan dalam beberapa hari atau minggu setelah tiba di rumah baru.
Masalah kesehatan yang dapat dialami yaitu, infeksi virus, infeksi bakteri, atau infestasi parasit. Sistem imun anak kucing yang belum sempurna menyebabkan tubuh mereka mudah terserang oleh hal tersebut, ditambah perubahan lingkungan membuat anak kucing stres dapat memperburuk keadaan ini. Atau bahkan anak kucing sudah mengalami masalah kesehatan sebelum kamu mengadopsinya, namun kamu tidak mengetahuinya!
Maka dari itu, penting bagi Pet Mates yang baru mengadopsi anak kucing untuk segera melakukan pengecekan awal dengan membawa mereka ke dokter hewan demi mencegah serta mengetahui status kesehatan anak kucingmu sedini mungkin. Selain itu, apabila anak kucing kamu sudah dinyatakan siap dan cukup untuk mendapatkan vaksinasi oleh dokter, segera lakukan vaksinasi untuk melindungi mereka dari berbagai macam ancaman penyakit.
Sebagai pemilik hewan yang bertanggung jawab sudah seharusnya kita mengetahui berbagai macam penyakit yang sering terjadi pada si anak kaki empat kesayangan kita namun kadang gejalanya telat diketahui oleh kita. Yuk, cari tau!
Klik penyakitnya satu-satu!
Parasit usus mudah menyerang anak kucing, termasuk beberapa yang biasa disebut sebagai “cacing”. Infestasi cacing usus dapat menyebabkan berbagai gejala. Terkadang kucing menunjukkan sedikit atau bahkan dapat tidak terdeteksi sama sekali meskipun berpotensi menjadi masalah kesehatan yang serius. Masalah kesehatan yang dapat timbul antara lain, anemia, malnutrisi, bahkan hingga menyumbat saluran pencernaan hingga kematian. Anak kucing wajib diberikan obat cacing karena induk kucing dapat menularkan cacing melalui plasenta dan susunya ke anaknya.
Cara yang terbaik untuk mengatasi masalah cacingan adalah dengan melakukan pemberian obat cacing secara berkala. Namun, untuk Pet Mates yang memiliki anak kucing pastikan bawa mereka ke dokter hewan untuk pemberian obat cacing ini, karena obat cacing dengan dosis yang tidak benar dapat menyebabkan kematian loh! Jadi jangan sembarangan memberikan obat cacing yah!
Penyakit yang disebabkan oleh virus retrovirus ini menyerang sistem kekebalan tubuh anak kucing. Penyebaran dari FIV bisa dari beberapa faktor, seperti air liur yang masuk melalui luka akibat bertarung karena memperebutkan wilayah atau karena sedang kawin hingga penularan secara vertikal yaitu dari induk kucing ke anaknya saat berada di dalam rahim atau melalui air susu yang sudah terinfeksi..
FIV bersifat terminal, dan karena menargetkan sistem kekebalan, kucing yang memiliki penyakit ini cenderung akan terkena penyakit sekunder lainnya. Untuk mencegah FIV, jaga kucing kamu di dalam ruangan untuk mencegah perkelahian.
Panleukopenia merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Parvovirus. Virus ini menjadikan sel-sel sumsum tulang serta sel-sel yang melapisi usus target, yang dapat menyebabkan diare berat bahkan hingga berdarah, muntah, dehidrasi, hingga infeksi seluruh tubuh atau sepsis.
Gejala lain yang dapat diamati adalah demam, lesu, dan tidak mau makan. Setelah 1-2 hari demam, kucing akan muntah dan diare yang disertai darah. Pada anak kucing, penyakit ini bisa menimbulkan kematian mendadak tanpa gejala. Pendekatan terbaik yang dapat dilakukan adalah pencegahan dengan vaksinasi.
Jika anak kucing kamu sudah divaksin, maka gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini akan lebih ringan. Selain virus, penyakit ISPA juga bisa disebabkan oleh bakteri. Beberapa bakteri paling umum yang dapat menyebabkan penyakit ini adalah Bordotella, Mycoplasma, dan Chlamydia
Rabies adalah salah satu penyakit paling berbahaya karena tidak hanya menginfeksi kucing, tetapi juga dapat menginfeksi ke manusia. Rabies biasanya menginfeksi kucing melalui gigitan atau cakaran yang mengandung air liur dari kucing terinfeksi lainnya. Penyakit ini disebabkan oleh virus rabies yang akan menyerang sistem syaraf. Virus dapat berpindah melalui air liur yang kemudian masuk ke tubuh kucing sehat melalui luka gigitan atau cakaran tersebut, sehingga wajib untuk kamu menjaga kucing tetap dalam ruangan agar terhindar dari berbagai ancaman yang dapat menularkan rabies.
Penyakit ini butuh masa inkubasi selama berminggu-minggu hingga akhirnya timbul gejala yang khas. Selama masa inkubasi tidak ada gejala yang dapat kita amati dan virus tidak dapat ditularkan ke kucing lainnya atau manusia. Gejalanya penyakit ini meliputi koordinasi yang buruk, melolong, air liur, demam, dan perilaku aneh apa pun.
Sampai saat ini belum ada pengobatan yang dapat mengobati penyakit mematikan ini. Satu-satunya cara yang dapat kamu lakukan adalah dengan vaksinasi kucing kamu di usia 12-16 minggu dan lakukan pengulangan secara rutin sehingga infeksi rabies dapat dicegah di kemudian hari.
Cek kesehatan yuk, #Jangantunggusakit
Pet Mates, setelah membaca dan memahami beberapa masalah kesehatan yang mungkin menyerang anak kucingmu yang baru kamu adopsi. Maka akhirnya kita tahu bahwa membawa anak kucing ke dokter hewan sangatlah penting untuk mencegah beberapa penyakit tersebut. Oleh sebab itu, selalu ingat untuk melakukan pengecekan awal kesehatan anak kucingmu sebelum membawanya ke rumah baru dan berikan vaksinasi saat umurnya sudah mencukupi. Jangan lupa juga untuk melakukan pemeriksaan rutin di kemudian hari untuk memastikan kucing kesayanganmu dalam kondisi sehat!Artikel Terkait
Sukai & bagikan halaman ini